Ku sudah Capek, lelah.. Jadi Polisi, !!
Jadi Polisi itu tidak ada pujianmu, tdk ada kata terima kasih, salah sedikit di caci maki semua, polisi itu tempatnya limbah, limbah kegagalan semua kebijakan, dibidang apa saja muara Polisi menjadi yg disalahkan.
Gagal masalah ekonomi, larinya ke meningkatnya ...angka kejahatan, limbah perdagangan, krn tdk mampu mengendalikan larinya ke pemalsuan, penimbunan dst.
Sudah banyak ocehan ocehan yg masuk kedalam institusi kami, mulai dari yg sedikit seram sampai yang sangat seram, caci maki ,sumpah serapah, seakan kami tidak ada ada gunanya, dianggap sampah masyarakat..
Sudah santapan sehari hari,tapi begitu ada kejadian dimasyarakat, mulai dari suami istri yang bertengkar,maling sepatu,maling ayam,lalu lintas macet, ada orang hilang, ada kakek-nenek lupa rumahnya, kami selalu dicari, mana polisi !!,
Bahkan kami terus disindir kalau hilang barang, kalau masih bisa diatasi jangan lapor polisi, karena ada pemeo,kalau lapor hilang kambing bisa bisa hilang sapi...
Kami tahu itu semua,namun kami hanya dapat menutup telinga,mengelus dada, dan polisi terus tetap bekerja untuk memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan.
Teman teman kami yang bertugas dilapangan, sebagai polisi lalu lintas selalu disindir dengan istilah prit jigo, damai itu Rp. 20.000,- bahwa polantas selalu mejebak pengendara yg salah masuk rambu rambu larangan, menjebak rambu/ marka garis lurus, pada saat kami mau melakukan tilang, selalu dirayu dengan mohon kebijaksanaan pak, bapak baik deh, kalau cewek bapak Ganteng deh, no hapenya berapa pak,,
Kalau yang punya bekingan, mereka mengeluarkan kartu nama, mengeluarkan kartu anggota Mitra Polisi, anggota ormas atau menelpon kerabat mereka yang kebetulan juga atasan kami, padahal kami sudah bertugas dari pagi buta,saat teman teman kami yang lain instansi masih terlelap, kami sudah bersiap siap dijalan,bahkan banyak belum sarapannya, kalau tejadi sesuatu, bisa bisa kami berdinas dijalanan sampai malam hari, menghirup debu jalanan dan gasbuangan co2.kepanasan, kadang kehujanan tdk sempat bawa jas hujan.
Pada saat semua orang tersentak dengan bom yang diledakan teroris, kami dengan segenap kemampuan yang kami miliki,mengabaikan rasa takut terdalam kami sebagai manusia,berjudi dengan bom yang dipasang sekelompok orang yang dinamakan teroris, sejujurnya kami juga takut mati, tapi ini adalah tugas kami.
Pada saat belum terungkap mereka bilang intelijen kecolongan, komentar ini itu, tdk mampulah Polisi dsb, begitu cepat menangkap katanya rekayasa polisi, ciptaan Polisi, memelihara Lahan Teroris dls..
Pada saat kita disentakan dengan maraknya peredaran narkoba, berapa banyak pula anggota kami yang menyamar menjadi bagian dari sindikat narkoba dan tidak sedikit mereka akhirnya menjadi pencandu juga, berhari hari, berbulan, meninggalkan keluarga, dan banyak istri istri mereka yang menyeleweng, tergoda laki-laki lain, karena sudah ditinggal berbulan krn dianggap lbh peduli, lbh care yg ia kenal di FB,..
Belum lagi anak meraka juga menjadi pecandu, krn kurang kasih sayang, kurang perhatian dari ortunya yg terlalu demi tugas negara, demi target operasi yang sudah ditetapkan, sungguh mempertaruhkan nyawa dan keluarga, demi tugas polisi.
Masyarakat tidak memahami bagaimana sulitnya bekerja seperti itu, jangan salahkan kemudian ada yg stres ada yg kalut, ada yg tdk kuat dlm menjalankan tugas, krn Polisi juga bukan Malaikat yg tanpa nabsu..
Lambat pulang dicurigai istri, nggak apel Provost menanti yang ujungnya dimaki, karier dan mutasi, Hidupmu selalu dicurigai, miskin dikatakan salahmu sendiri, punya sedikit byk yg iri...
Banyak jg loh gaji temen2 potongan BRI & Koperasi setiap bulan selalu menanti, lagi patroli hrs selalu lihat kekanan kiri, dicurigai hendak Pungli, tdk patroli di dibentak, dimaki pimpinan dan ujung2nya diproses pintu sel sdh menanti.
Coba bayangkan kalo imannya tdk kuat, tdk rajin beribadah, tdk rajin Ngaji, tdk rajin mendengarkan Nasehat,,bisa-bisa tdk tahan godaan, tdk disiplin..
Itulah sedikit keluh kesahku, krn kami bukanlah robot yg tanpa makan minum, tanpa memikirkan keluarga, tanpa memikirkan masa depan,,
Kami memang belum sempurna, namun terus berusaha memperbaiki diri, terus berupaya utk melayani yg terbaik dan tekadku pengabdian yg terbaik..
Jangan kami di label, jangan kami di sama ratakan, krn di instansi kami dan instansi instansi yg lain jg sama sepertiku yaitu "ada yg baik, dan pasti juga ada yg buruk atau tidak disiplin".
NIATKAN UTK IBADAH DAN KELANCARAN PERJUANGAN AGAMA....
Gagal masalah ekonomi, larinya ke meningkatnya ...angka kejahatan, limbah perdagangan, krn tdk mampu mengendalikan larinya ke pemalsuan, penimbunan dst.
Sudah banyak ocehan ocehan yg masuk kedalam institusi kami, mulai dari yg sedikit seram sampai yang sangat seram, caci maki ,sumpah serapah, seakan kami tidak ada ada gunanya, dianggap sampah masyarakat..
Sudah santapan sehari hari,tapi begitu ada kejadian dimasyarakat, mulai dari suami istri yang bertengkar,maling sepatu,maling ayam,lalu lintas macet, ada orang hilang, ada kakek-nenek lupa rumahnya, kami selalu dicari, mana polisi !!,
Bahkan kami terus disindir kalau hilang barang, kalau masih bisa diatasi jangan lapor polisi, karena ada pemeo,kalau lapor hilang kambing bisa bisa hilang sapi...
Kami tahu itu semua,namun kami hanya dapat menutup telinga,mengelus dada, dan polisi terus tetap bekerja untuk memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan.
Teman teman kami yang bertugas dilapangan, sebagai polisi lalu lintas selalu disindir dengan istilah prit jigo, damai itu Rp. 20.000,- bahwa polantas selalu mejebak pengendara yg salah masuk rambu rambu larangan, menjebak rambu/ marka garis lurus, pada saat kami mau melakukan tilang, selalu dirayu dengan mohon kebijaksanaan pak, bapak baik deh, kalau cewek bapak Ganteng deh, no hapenya berapa pak,,
Kalau yang punya bekingan, mereka mengeluarkan kartu nama, mengeluarkan kartu anggota Mitra Polisi, anggota ormas atau menelpon kerabat mereka yang kebetulan juga atasan kami, padahal kami sudah bertugas dari pagi buta,saat teman teman kami yang lain instansi masih terlelap, kami sudah bersiap siap dijalan,bahkan banyak belum sarapannya, kalau tejadi sesuatu, bisa bisa kami berdinas dijalanan sampai malam hari, menghirup debu jalanan dan gasbuangan co2.kepanasan, kadang kehujanan tdk sempat bawa jas hujan.
Pada saat semua orang tersentak dengan bom yang diledakan teroris, kami dengan segenap kemampuan yang kami miliki,mengabaikan rasa takut terdalam kami sebagai manusia,berjudi dengan bom yang dipasang sekelompok orang yang dinamakan teroris, sejujurnya kami juga takut mati, tapi ini adalah tugas kami.
Pada saat belum terungkap mereka bilang intelijen kecolongan, komentar ini itu, tdk mampulah Polisi dsb, begitu cepat menangkap katanya rekayasa polisi, ciptaan Polisi, memelihara Lahan Teroris dls..
Pada saat kita disentakan dengan maraknya peredaran narkoba, berapa banyak pula anggota kami yang menyamar menjadi bagian dari sindikat narkoba dan tidak sedikit mereka akhirnya menjadi pencandu juga, berhari hari, berbulan, meninggalkan keluarga, dan banyak istri istri mereka yang menyeleweng, tergoda laki-laki lain, karena sudah ditinggal berbulan krn dianggap lbh peduli, lbh care yg ia kenal di FB,..
Belum lagi anak meraka juga menjadi pecandu, krn kurang kasih sayang, kurang perhatian dari ortunya yg terlalu demi tugas negara, demi target operasi yang sudah ditetapkan, sungguh mempertaruhkan nyawa dan keluarga, demi tugas polisi.
Masyarakat tidak memahami bagaimana sulitnya bekerja seperti itu, jangan salahkan kemudian ada yg stres ada yg kalut, ada yg tdk kuat dlm menjalankan tugas, krn Polisi juga bukan Malaikat yg tanpa nabsu..
Lambat pulang dicurigai istri, nggak apel Provost menanti yang ujungnya dimaki, karier dan mutasi, Hidupmu selalu dicurigai, miskin dikatakan salahmu sendiri, punya sedikit byk yg iri...
Banyak jg loh gaji temen2 potongan BRI & Koperasi setiap bulan selalu menanti, lagi patroli hrs selalu lihat kekanan kiri, dicurigai hendak Pungli, tdk patroli di dibentak, dimaki pimpinan dan ujung2nya diproses pintu sel sdh menanti.
Coba bayangkan kalo imannya tdk kuat, tdk rajin beribadah, tdk rajin Ngaji, tdk rajin mendengarkan Nasehat,,bisa-bisa tdk tahan godaan, tdk disiplin..
Itulah sedikit keluh kesahku, krn kami bukanlah robot yg tanpa makan minum, tanpa memikirkan keluarga, tanpa memikirkan masa depan,,
Kami memang belum sempurna, namun terus berusaha memperbaiki diri, terus berupaya utk melayani yg terbaik dan tekadku pengabdian yg terbaik..
Jangan kami di label, jangan kami di sama ratakan, krn di instansi kami dan instansi instansi yg lain jg sama sepertiku yaitu "ada yg baik, dan pasti juga ada yg buruk atau tidak disiplin".
NIATKAN UTK IBADAH DAN KELANCARAN PERJUANGAN AGAMA....